It has been said, " Time heals all wounds." I dont agree. The wounds remain. In time, the mind, protecting its sanity, covers them with scar tissue and the pain lessens. But its never gone."
Thursday, March 16, 2017
karena
semua telah pergi.
semua kunci kebahagiaan ku.
Yang selalu ku dambakan, yang selalu berada di sampingku, yang telah menjadi rumahku selama 11 tahun, yang telah membuatku nyaman, yang telah memberiku harapan tinggi, yang telah memberiku kepercayaan, yang telah membuatku ingin hidup lebih lama, yang telah membuatku memimpikan hal indah, yang telah bersamaku dan memberiku hari-hari yang berarti, yang telah memberi ku kehangatan serta kebahagiaan mendalam, yang telah ada di diriku sejak dulu.
Memang aku yang pergi dan membiarkan jarak memisahkan kita,
tapi aku menyiksa diri ku. dan aku pikir kalian bisa mengerti, setidaknya sedikit.
Kita berpisah dalam kesedihan dan air mata,
aku pernah berjanji pada diriku, aku akan kembali.
Aku akan kembali dan berkumpul lagi bersama kalian.
Tapi,
maaf.
Aku yang dulu seolah olah tiada, merenungi kehilangan kalian, merenungi semua kesedihan ku yang terpendam bertahun-tahun, menangisi kesedihanku setiap malam, melihat kalian dari kejauhan, aku yang dulu seperti mati, tidak lagi peduli terhadap apapun,
tapi sekarang,
aku tidak ingin menemui kalian.
Bahkan untuk memanggil kalian sekalipun, maaf.
Rasa sakit yang kurasakan saat aku harus menjalani hidupku seorang diri, tanpa kalian, tanpa semuanya yang telah hilang itu, sangat berat sudah kurasakan. Dan kalian tidak pernah sekalipun peduli/ingin tau apa yang aku rasakan. Itu lebih dari cukup.
Kalian tau apa yang lebih menyakitkan?
Disaat kalian yang paling aku sayangi, jauh dari hadapanku..
"kalian" lah yang membuatku bertahan, untuk bertahan dalam kepedihan ini, sampai suatu saat kita bisa bertemu kembali..
Kalian yang menjadi tujuan hidupku..
Hanya kalian yang membuatku ingin bertahan dalam kepedihan ini.
Karena dahulu,
aku hanya ingin bertemu dengan kalian, hanya ingin kembali.
Tapi, kalian tidak lagi peduli.
Kalian tidak lagi mencari ku, bertanya-tanya mengenai kepergianku, tidak lagi menunjukkan kegembiraan setiap aku muncul.
Bahkan disaat yang aku minta, hanya sekali, untuk berbicara, setidaknya agar aku bisa mendengar singkat ceritamu yang belum kau ceritakan padaku selama 4 tahun itu, setidaknya agar aku bisa kembali bahagia, setidaknya... supaya aku bisa mendengar suara mu.
Kau, bahkan tidak mau membiarkan waktu luangmu sedikit saja, untuk berbicara denganku. Sudah 4 tahun, teman.Aku pikir kau juga ingin mendengar suaraku, ingin mendengarkan ceritaku, ingin lagi bercanda tawa.
Aku salah, aku salah besar.
Kamu tau apa yang ku rasakan?
Tidak, aku tidak akan menulis semuanya.
Terimakasih telah membuka mataku, teman.. setidaknya sedikit.
Bukan aku yang pergi, tapi kalian semua.
Tempatku bukan di sana, tempat yang mereka pikir selama ini.
Tidak ada satupun yang tau, tidak akan pernah.
Karena sampai kapanpun itu, aku tidak akan pernah bisa percaya lagi pada siapapun.
Semua ini hanya palsu, inilah hidup.
Aku hidup didalamnya, bermain dengan nya.
Semua yang kalian lihat, yang aku katakan pada kalian, semua itu,
PALSU.
Selama ini tidak ada yang penting bagiku lagi, bahkan masa lalu ku.
Mereka tak lagi ada di hatiku. Tak lagi datang menghampiri pikiranku.
Semua telah pergi, dan menemukan kebahagiaan baru.
Aku tidak lagi butuh semua ini.
Karena aku sudah sendiri.
Dan tidak akan lagi pernah percaya pada siapapun.
Rasa sakit itu tidak lagi dapat ku rasakan, semacam pergi, atau mungkin sudah terbiasa dan aku tidak lagi perduli dengan apapun itu.
Kalian,
semua,
tidak lagi berarti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment